Apa yang tidak dimulai hari ini tidak akan pernah selesai esok.

Bahaya Radiasi Nuklir Bagi Kesehatan Dan Makanan

Radiasi nuklir sangat berbahaya apabila langsung mengenai tubuh manusia. apabila didaerah terpapar radiasi maka yang berefek langsung adalah segala hal yang disekitar paparan radiasi misalnya produk makanan, sayur, hewan bahkan manusia itu sendiri. kita harus hati-hati bila mengkonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi oleh radiasi nuklir. untuk makanan kemasan kita harus menghindarinya, cirinya yaitu produk makanan kemasan terlalu kering dibanding dari biasanya. untuk produk segar misalnya buah kita harus mencuci dengan sabun dan dengan air mengalir.
Para pecinta masakan segar ala fastfood dari Jepang patut waspada, Pejabat Jepang mengumumkan, dampak radioaktif di sekitar PLTN Fukushima hari ini terpantau di level yang lebih tinggi. Radiasi ini juga bisa berdampak pada kesehatan. Puluhan ribu orang telah dievakuasi dari zona yang ada dalam radius 20 kilometer dari pembangkit Fukushima No. 1, 250 kilometer di timur laut Tokyo. Akibatnya pemerintah akan melakukan tes makanan segar seperti daging dan sayuran serta produk segar laut. Sementara, Badan Pengawas Obat dan Makanan mengawasi makanan olahan.
Indonesia mengikuti langkah Singapura dan Thailand untuk melakukan tes pada makanan segar impor Jepang yang dikhawatirkan terkena radiasi nuklir yang sudah melebihi ambas batas. Tingkat radiasi nuklir meningkat setelah ledakan terbaru dan kebakaran di PLTN Fukushima Daiichi (Fukushima No 1). Pemerintah Jepang menyatakan paparan radiasi ini bisa mengancam kesehatan manusia. Hal ini dilakukan untuk menghindari ancaman radiasi nuklir menyusul meledaknya PLTN Fukushima di negeri matahari terbit itu.
Lebih dahulu, Singapura dan Thailand secara random akan melakukan tes atas produk makanan segar impor Jepang. Hal ini dilakukan untuk memastikan produk makanan impor Jepang bebas radiasi nuklir yang bisa berdampak pada kesehatan apalagi tingkat radiasi terbaca pada pukul 08.31 meningkat menjadi 8.217 microsievert dalam 1 jam, dari 1.941 mikrosievert pada 40 menit sebelumnya berdasarkan keterangan operator PLTN Fukushima Daiichi, Tokyo Electric Power Co.
Dampak radiasi bagi tubuh, mulai dari kulit kering, mual-muntah hingga tewas seketika. Berbagai gejala yang muncul tidak lama setelah terkena radiasi disebut Acute Radiation Syndrome (ARS). Makin tinggi tingkat radiasinya, makin cepat efeknya muncul atau dirasakan oleh korban dan makin besar juga peluangnya untuk menyebabkan kematian.
Secara alami, tubuh manusia memiliki mekanisme untuk melindungi diri dari kerusakan sel akibat radiasi maupun pejanan zat kimia berbahaya lainnya. Namun seperti dilansir dari Foxnews, radiasi pada tingkatan tertentu tidak bisa ditoleransi oleh tubuh melalui mekanisme tersebut. Editor kesehatan dari Foxnews Health, Dr Manny Alvarez mengatakan ada tiga faktor yang mempengaruhi dampak radiasi nuklir. Ketiganya meliputi total radiasi yang dipejankan, seberapa dekat dengan sumber radiasi, dan yang terakhir adalah seberapa lama korban terpejan oleh radiasi.
Ketiga faktor itu akan menentukan dampak apa yang akan dirasakan para korban. Radiasi yang tinggi bisa langsung memicu dampak sesaat yang langsung bisa diketahui, sementara radiasi yang tidak disadari bisa memicu dampak jangka panjang yang biasanya malah lebih berbahaya.
Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain mual muntah, diare, sakit kepala, dan demam. Sementara itu, dampak yang baru muncul setelah terpapar radiasi nuklir selama beberapa hari di antaranya pusing, mata berkunang-kunang, disorientasi atau bingung menentukan arah, lemah, letih dan tampak lesu, kerontokan rambut dan kebotakan, muntah darah atau berak darah, tekanan darah rendah dan luka susah sembuh.
Selain memiliki efek sesaat, radiasi yang mengenai tubuh manusia akan memberikan dampak kronis alias jangka panjang dari radiasi nuklir. Umumnya justru dipicu oleh tingkat radiasi rendah sehingga tidak disadari dan tidak diantisipasi hingga bertahun-tahun. Beberapa dampak mematikan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang antara lain kanker, penuaan dini, gangguan sistem saraf dan reproduksi, dan mutasi genetik.
Menurut Profesor Donals Olander, pakar nuklir dari Universitas California, Berkeley, menjelaskan, biasanya efek radiasi ini sangat tergantung kadar dan tipe zat radiaktifnya.
Pencegahan pada suplai makanan
Ledakan di Fukushima Daiichi telah menunjukkan efek radiasi pada supplai makanan yang berasal dari Jepang. Beberapa negara seperti China, Hong Kong dan negara-negara Asia Tenggara telah melakukan tindakan pencegahan dengan memeriksa tingkat kontaminasi makanan impor Jepang. Partikel radioaktif itu, kata dia, kemudian akan secara langsung maupun tidak langsung membawa pengaruh kepada manusia jika mereka mengkonsumsi makanan yang terbuat dari bahan-bahan seperti produk-produk susu dan daging dari hewan yang mengkonsumsi tanaman dan air yang telah terkontaminasi.
Vice President Industrial Practice, Asia Pacific Frost & Sullivan Satish Lele mengatakan, sebuah ledakan nuklir akan melepaskan partikel radioaktif ke atmosfer dan ini akan mencemari permukaan tempat partikel itu berada dan akan menimpa lahan pertanian tanaman buah dan sayuran, tanah penggembalaan dan sumber air.

0 komentar:

Posting Komentar